Selasa, 21 Desember 2010

TEORI SEKSUALITAS PADA LANSIA

Aspek Seksualitas Pada Golongan Usia Lanjut

            Dalam abad ke 19, dianggap bahwa sex semata-mata untuk reproduksi, maka seorang lelaki, terutama kaum wanita umur 50 tahun harus tanpa sex seperti halnya anak-anak.
Baru sekarang karena banyaknya orang yang sudah tua, sexuologi orang tua menjadi persoalan : ternyata keinginan dan kemampuan sex pada lelaki dan wanita setelah masa climacterium terus berlangsung.
Justru dalam abad ke 19 dan permulaan abad ini sering ditulis tentang kehidupan sex pada umur lanjut dari orang-orang yang terkenal seperti : Goethe, Mistinguetic, Charley, Chaplin, Pleasso.
Anehnya dalam abad ke 20 sexuolog Jerman seperti Hirsclifeld, Marcuse, Herschan dan seorang pioner America Dickinson telah menulis tentang sex dari orang tua tanpa mendapatkan perhatian dari masyarakat dan para dokter. Penyelidikan yang baru dari kinsey, Masters dan johnson menarik petrhatian.
Penyelidikan ke 3 sarjana ini sebetulnya telah dilakukan oleh penyelidik lain di Jaman Weimar, akan tetapi baru pendirian merekalah diterima oleh masyarakat.
Faktor-faktor yang mereka temukan :
1.    a. Tidak benar pada lelaki di atas 50 tahun libidonya menurun dan potensi hilang. Sebaliknya tidak benar laki-laki tua itu penggemar daun muda atau mengganggu wanita muda
b. Wanita yang telah menopause tidak ada sex atau sebaliknya mengejar remaja kedua dan laki-laki muda
2.      Salah paham dari jaman dulu membahayakan :
a.    Individu yang bersangkutan.
b.    Untuk hubungan partner,terutama jika penyangkalan dan salah faham pada salah paham pada salah satu partner.
c.    Karena reaksi dari saudaranya,anak-anak para dokter,imam,terhadap aktivitas sexual dari laki-laki tua atau wanita.

Perubahan Kehidupan Seksual Pada Menopause

Di dalam masyarakat kita pada dewasa ini masih terdapat pandangan-pandangan yang salah terhadap pengaruh dari timbulnya menopause terhadap kehidupan seksual.
Secara fisiologik, menopause menyebabkan berhentinya ovaria mengeluarkan ova dan hormon-hormon : serta uterus mengeluarkan endometrium secara berkala : tidak lebih.
Penipisan dinding vagina baru terjadi pada umur yang sangat tua, dan biasanya dapat ditolong dengan obat-obatan estrogen.
Di lain pihak, sebenarnya terdapat hal-hal yang menguntungkan kehidupan seksual setelah terjadinya menopause, lebih banyak :
§       Bebas dari kehamilan
§       Anak yang sudah besar sehingga tidak terlalu banyak memerlukan perhatian lagi.
§       Suami sudah mendapat kedudukan yang berarti di dalam masyarakat, sehingga kedudukan ekonomi keluarga sudah lebih kuat dan waktu untuk rekreasi lebih banyak.
Pada dewasa ini memang terdapat wanita pada menaupause yang lebih sehat,lebih muda dan lebih aktif serta lebih dapat menikmati kehidupan seksual yang lebih bahagia
Golongan wanita yang mengalami gangguan kehidupan seksual serta gangguan fisiologik dalam menaupause umumnya terdapat pada ,mereka yang :
§         Mempunyai pandangan dan pendidikan sex yang salah
§         Kurang berbahagia selama masa anak-anak maupun dalam kehidupan berumah tangga.
§         Mempunyai suami yang sudah menjadi gemuk ataupun mengalami impotentio coeundi.
Manifestasi gangguan kehidupan seksual pada masa menaupause.
§         Dyspareuni : pada umumnya terjadi karena spitel vagina yang menipis.Dapat diobati dengan estrogen oral,parenteral ataupun local.
§         Stress Incontinence sesudah coitus.: Juga disebabkan oleh menipisnya epitel kandung kencing dan terdapatnya prolapsus uteri.
§         Sebab-sebab psikologik yang datangnya dari suami atau rumah tangga.

Aspek Seksualitas Pada Golongan Usia Lanjut

Seksualitas pada usia lanjut selalu mendatangkan pandangan yang biasa. Bahkan pada penelitian  di negara Barat, Pandangan biasa tersebut jelas terlihat. Penelitian kinsey yang mengambil sampel ribuan orang. Ternyata hanya mengambil 31 wanita dan 48 pria yang berusia diatas 65 tahun. Penelitian Masters-Johnson juga terutama mengambil sampel mereka yang berusia antara 50-70, sedangkan penelitian hite dengan 1066 sampel hanya memasukkan 6 orang wanita di atas 70 tahun (Alexander  and Alison,1995). Biasa penelitian seksualitas pada lansia biasanya juga meliputi aspek sosioekonomi (biasanya hanya di teliti mereka yang bertaraf ekonomi yang agak tinggi), Penelitian hanya dilakukan pada mereka yang menikah dan kebanyakan meneliti sampel ras kaukasian.
Penelitian akhir-akhir ini menunjukkan bahwa :
·        Banyak golongan lansia tetap menjalankan aktivitas seksual sampai usia yang cukup lanjut, dan aktivitas tersebut hanya di batasi oleh status kesehatan dan ketiadaan pasangan
·        Aktifitas dan perhatian seksual dari pasangan suami istri lansia yang sehat berkaitan dengan pengalaman seksual kedua pasangan tersebut sebelumnya
·        Mengingat bahwa kemungkinan hidup seorang wanita lebih panjang dari pria, seorang wanita lansia yang di tinggal mati suaminya akan sulit untuk menemukan pasangan hidup.

Hambatan Aktifitas Seksual Pada Usia Lanjut

Pada usia lanjut, terdapat berbagai hambatan untuk melakukan aktifitas seksual yang dapat dibagi menjadi hambatan eksternal yang datanga dari lingkungan dean hambatan internal yang terutama berasal dari subyek lansianya sendiri
            Hambatan eksternal biasanya berupa pandangan sosial, yang menganggap bahwa aktifitas seksual tidak layak lagi dilakukan oleh para lansia.masyarakat biasanya masih bisa menerima seorang duda lansia kaya yang menikah lagi dengan wanita yang lebih muda atau mempunyai anak setelah usianya agak lanjut, tetapi hal sebaliknya seorang janda kaya yang menikah dengan pria lebih muda sering kali mendapat cibiran masyarakat.hambatan eksternal bilamana seorang janda atau duda menikah lagi sering kali juga berupa sikap menentang dari anak-anak, dengan berbagai alasan. Kenangan pada ayah atau ibu yang telah meninggal atau ketakutan dan berkurangnya warisan merupakan latar belakang penolakan. Di negara barat hal ini masih terjadi, akan tetapi pengaruhnya di negara timur akan lebih terasa mengingat kedekatan hubungan orang tua dengan anak-anak. (Hadi martono,1996)
            Pada lansia yang berada di institusi,misalnya di panti werda, hambatan terutama adalah karena peraturan dan ketiadaan privasi di institusi tersebut.
            Hambatan interna psikologik sering kali sulit dipisahkan secara jelas dengan hambatan eksterna. Sering kali seorang lansia sudah merasa tidak bisa dan tidak pantas berpenampilan untuk bisa menarik lawan jenisnya.pandangan sosial dan keagamaan tentang seksualitas di usia lanjut (baik pada mereka yang mempunyai pasangan, tetapi terlebih pada mereka yang sudah menjanda atau menduda) menyebabkan keinginan dalam diri mereka ditekan sedemikian sehingga memberikan dampak pada ketidak mampuan fisik yang dikenal sebagai impotensia.
            Aktifitas seksual tetap merupakan kebutuhan bagi lansia. Walaupun demikian berbagai hambatan baik eksterna maupun interna menyebabkan kegiatan ini tidak dapat dilakukan oleh semua lansia. Diantara hambatan interna adalah impotensia atau yang akhir-akhir ini dikenal dengan nama disfungsi ereksi. Disfungsi ereksi secara garis besar dibagi menjadi dua golongan yaitu organik dan psikogenik. Berbagai penyakit yang sering di derita lansia dan obat-obatan yang di minum sering merupakan penyebab atau pemberi kontribusi terjadinya disfungsi ereksi
            Pemeriksaan gangguan seksual pada lansia tidak berbeda dngan apa yang di lakukan pada penderita dewasa muda, hanya saja harus lebih teliti dan terarah.Dengan pemeriksaan ini diharapkan dapat di ungkap penyebab yang mendasari terjadinya gangguan seksual. Penatalaksanaan oleh suatu tim geriatri sangat di anjurkan dalam penanganan gangguan seksual pada lansia.

Aktivitas Seksual Pada Lansia

Hasil penelitian menyebutkan bahwa lebih dari 90 persen  gangguan seksual di sebabkan oleh faktor psikologis (psikoseksual). Walaupun pengaruh psikologi cukup besar, ternyata pengaruh faktor fisik semakin tinggi pada lansia. Semakin tua usia seseorang, penyebab fisik dapat lebih besar daripada penyebab psikologis.

Pengaruh Umum Penuaaan Fungsi Seksual Pria

Secara umum, pengaruh penuaan fungsi seksual pada pria meluputi hal-hal berikut:
1.      Terjadi penurunan sirkulasi tertosteron, tetapi jarang menyebabkan gangguan fungsi seksual pada lansia yang sehat.
2.      Ereksi penis memerlukan waktu lebih lama dan mungkin tidak sekeras yang sebelumnya. Perangsangan langsung pada penis sering kali di perlukan.
3.      Ukuran testis tidak bertambah,elevasinya lambat,dan cenderung turun.
4.      Kelenjar penis tampak menurun
5.      Kontrol ejakulasi meningkat.ejakulasi mungkin terjadi setiap 3 episode seksual.penurunan fungsi ejakulasi sulit untuk di sembuhkan.
6.      Dorongan seksual jarang terjadi pada pria di atas 50 th.
7.      Tingkat organsme menurun atau hilang.
8.      Kekuatan ejakulasi menurun sehingga organisme kurang semangat.
9.      Ejakulasi selama organisme terdiri dari satu atau dua kontraksi pengeluaran,sedangkan pada orang yang lebih muda dapat terjadi empat kontraksi  besar dan di ikuti kontraksi kecil sampai beberapa detik.
10.  Ejakulame si di keluarkan tanpa kekuatan penuh dan mengandung sedikit sel sperma.Meskipun tingkat kesuburan menurun,tidak berarti lansia menjadi mandul.
11.  Penurunan tonus otot menyebabkan spasme pada organ genital eksterna yang tidak biasa.frekuensi kontraksi sfingter ani selama organsme menurun.
12.  Setelah ejakulasi,penurunan ereksi dan testis lebih cepat terjadi.
13.  Kemampuan ereksi setelah ejakulasi semakin panjang,pada umumnya dua belas sampai empat puluh delapan jam setelah ejakulasi.Ini berbeda pada orang muda yang hanya membutuhkan beberapa menit saja.
14.  Pada klimaksnya,hubungan seksual masih memberikan kepuasan yang kuat.

Pengaruh Umum Penuaan Fungsi Seksual Wanita

Secara umum pengaruh penuaan fungsi seksual wanita sering dihubungkan dengan penurunan hormon, seperti berikut ini.
1.      Lubrikasi vagina memerlukan waktu lebih lama.
2.      Pengembanagan dinding vagina berkurang pada panjang dan lebarnya.
3.      Dinding vagina menjadi lebih tipis dan mudah teriritasi.
4.      Selama hubungan seksual dapat terjadi iritasi pada kandung kemih dan uretra.
5.      Sekresi vagina berkurang keasamannya,meningkatkan kemungkinan terjadinya infeksi.
6.      Penurunan elevasi uretra
7.      Atrofi labia mayora dan ukuran klitoris menurun.
8.      Fase organsme lebih pendek.
9.      Fase resolusi muncul lebih cepat
10.  Kemampuan multipel organsme masih baik.

Aktivitas seksual mungkin terbatas karna ketidakmampuan spesifik, terapi dorongan seksual, ekspresi cinta, dan perhatian tidak seksual diasumsikan dengan sakit, lebih baik perhatian difokuskan pada sesuatu yang mungkin dilakukan. Pengaruh psikososial dari ketidakmampuan pada umumnya mempunyai pengaruh yang lebih negatif pada fungsi seksual daripada gangguan fisik akibat ketidakmampuan itu sendiri. Mengembangkan kepercayaaan diri dan membentuk ekspresi seksual yang baru dapat banyak membantu pada lansia yang mengalami ketidakmampuan  seksual.
Artritis dengan deformitas pada sendi, memungkinkan terjadinya kontraktur dan nyeri, kangker dengan nyeri dan komplikasi operasi, kemoterapi dan radiasi, gangguan neuromuskular yang menyebabkan lansia merasa kurang menarik dan mempunyai daya tarik seksual. Perasaaan negatif ini menghambat pengembangan emosi dan fisik. Beberapa penyakit dihubungkan dengan penurunan daya tahan atau nyeri dapat menyebabkan ketakutan dan menghalangi dorongan aktifitas seksual. Ketakutan dan persepsi negatif ini harus diatasi sehingga lansia dapat menikmati kehidupan/hubungan seksualnya.
Pada beberapa  lansia, kunci untuk mempertahankan kemampuan seksual secara penuh adalah kemampuan untuk mengubah pola lama ke pola baru dengan baik. Hubungan seksual  tradisional, artinya posisi laki-laki di atas mungkin sangat memuaskan orang pada saaat masih muda. Akan tetapi, penelitian terakhir menunujukkan bahwa variasi posisi ternyata lebih memuaskan atau minimal dapat dinikmati.


Sikap dan Posisi Hubungan Seksual

Sikap dan posisi hubungan seksual  yang dapat meningakatkan partisipasi seksual pada lansia adalah sebagai berikut.
1.      Memahami perubahan normal yang berhubungan dengan lansia.
2.      Meningkatkan komunikasi pada masalah non-seksual sama baiknya dengan komunikasi seksual.
3.      Menikmati setiap kejadian.Jangan terburu-buru,kurangi ketakutan.
4.      Menggunakan posisi seperti miring atau duduk yang tidak terlalu banyak menumpu dalam kontraksi otot lengan secara Isometrik.
5.      Gunakan posisi yang tidak menekan sendi,tengkurap yang menimbulkan nyeri atau strain otot.
6.      Gunakan latihan kegel untuk meningkatkan tonus otot dan kontraksi vagina selama aktifitS seksual.Pria dan wanita dapat memperoleh keuntungan dari latihan kegel karna ini dapat meningkatkan kekuatan kontraksi otot sfingter uretra  dan sfingter ani.Ltihan kegel harus dilakukan beberapa kali sehari dengan mengontraksikan otot pubokoksigeus dua puluh sampai tiga puluh kali.
7.      Lakukan stimulasi  oral-genital.
8.      Stimulasi oragan genital secara manual.
9.      Gunakan vibrator sendiri atau dengan pasangan.
10.  Lakukan masturbasi sendiri atau dengan pasanagan.
11.  Konsultasi dengan dokter apabila ada masalah impotensi.
12.  Gunakan teknik stuffing,yaitu masukkan penis kevagina sebelum ereksi penuh tercapai.Penis biasanya akan menjadi lebih keras/tegang sebagai hasil stimulasi di dalam vagina.
13.  Coba nikmati sentuhan dan massage.Gunakan krim atau minyak agar lebih menyenangkan.Saling memberikan perhatian dalam hubungan seksual dapat memberikan kenikmatan pada lansia pria maupun wanita dan dapat mengurangi ketakutan pada pria.
14.  Gunakan pelumas seperti K-Jelly selama hubungan seksual atau masturbasi.
15.  Lakukan pelukan,ciuman,usapan,rayuan dan canda.
16.  Lakukan gaya hidup yang sehat,yaitu cukup istirahat,olahraga secukupnya,jangan merokok,setta jangan makan atau minum yang berlebihan.
17.  Ciptakan suasanan yg romantis.
18.  Perhatikan kebersihan diri dan penampilan diri agar pasangan tertarik.



Daftar Pustaka ;
Pdjiastuti Sri Surini. 2003. Fisioterapi Pada Lansia. Penerbit Buku kedokteran EGC : Jakarta
Pranaka Kris. 2010. Buku Ajar Boedi - Darmojo Geriatri Ilmu Kesehatan Usia Lanjut. Balai penerbit FKUI, Jakarta : 686 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar